Selasa, 04 Februari 2014
Sejarah Singkat Industri Roti
Sejarah Singkat Industri Roti Pada tahun 1960 – an ada 2 orang
penduduk desa Bugo yang bernama bapak Sunar dan bapak Kaswi yang
bekerja pada perusahaan roti milik orang Cina di Kudus. Setelah beberapa
tahun bekerja di perusahaan roti tersebut mereka akhirnya mengusai cara
dan teknik pembuatan roti. Kemudian pada tahun 1970 an setelah merasa
mampu dan menguasai cara pembuatan roti, mereka memutuskan untuk usaha
mandiri dalam bidang pengolahan kue dan di desa Bugo. Pada awalnya
mereka membuat kue dan roti bolang baling,roti moho, roti manis dan
untir untir. Namun saat itu usaha pengolahan kue kue dan roti belum bisa
berkembang , karena masyaraka masih asing dengan produk produk
tersebut. Bahkan poduk produk tersebut masih di anggap makanan mewah
yang hanya dapat dibeli oleh kalangan menengah ke atas. Namun dengan
kesabaran, ketekunan dan keuletannya lambat laun produk produk ini mulai
di kenal dan diminati masyarakat. Pada saat itu beberapa orang penduduk
desa Bugo bekerja sebagai tenaga kerja di perusahaan kue dan roti milik
Bapak Kaswi dan Bapak Sunar . Akhirnya semakin banyaklah orang desa
Bugo yang menguasai cara pengolahan roti dan kue kue tersebut, dan mulai
semakin bertambah banyak pula masyarakat desa Bugo yang mendirikan
usaha pengolahan kue dan roti dalam skala industri rumah tangga ( home
industri ). Selain Bapak Kaswi dan Bapak Sunar, akhirnya muncullah nama
nama yang lain seperti Bapak Kliwon, Bapak Sukamat, Bapak Kuat, Bapak
Rahmat, dan Bapak Sujono yang mendirikan usaha pengolahan roti dan kue –
kue dalam skala home industri di desa Bugo Welahan Jepara ini. Pada
sekitar era 80- an Bapak Kuat dan Bapak Sukamat berusaha mengmbangkan
usaha pengolahan aneka kue dan roti ini di Jakarta. Ternyata usaha
mereka di Jakarta maju dengan pesat. Kondisi ini membuat warga Bugo yang
lain tertarik mengikuti mereka untuk merantau dan berusaha di Jakarta.
Pada saat itu bahkan usaha pengolahan aneka roti dan kue dari pengusaha
desa Bugo ini berkembang di kota kota Jawa Barat seperti Banten,
Cikampek, Bogor, Karawang dan sebagainya. Namun pada tahun 1987 banyak
dari warga Bugo ini yang akhirnya kembali ke kampung halamannya untuk
mengembangkan usahanya di daerah sendiri. Usaha pengolahan aneka kue dan
roti di desa Bugo ini akhirnya dari tahun ke tahun tambah pesat.
Kondisi ini membuat inisiatif warga desa Bugo untuk mendirikan koperasi
yang berbadan hukum dengan nama ” KOPINKRA KARYA BOGA ” ( Koperasi
Industri Dan Kerajinan Karya Boga ) yang anggotanya adalah para
pengrajin kue dan roti dari desa Bugo. Kemudian koperasi ini juga telah
menjalin kerja sama dengan perusahaan produk tepung terigu yaitu ” Sri
Boga Ratu Raya ” dari Semarang. Desa Bugo saat ini benar benar telah
menjadi sentra industri kue dan roti yang di buktikan dengan di
resmikannya desa Bugo sebagai pusat dan pasar perdagangan aneka kue dan
roti oleh Bapak Bupati Jepara . Dengan demikian dalam memasarkan
produknya masyarakat produsen kue dan roti tidak perlu memasarkan
sendiri ke konsumen, melainkan ada para pedagang yang mengambil langsung
ke pusat produk di desa Bugo ini untuk di pasarkan ke kota Jepara,
Kudus, Rembang, Pati, Semarang, Demak,Purwodadi,Solo,Pekalongan dan
kota-kota lainnya.
Diposting oleh
Unknown
di
19.18
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar